Sekumpulan bahasa pribadi.

Lalu bahasa hanyalah sekedar perantara.
Hati adalah sumber dari segalanya.
Tidak perlu dipahami, tapi butuh dirasakan.

Wednesday 15 July 2015

Surat Patah Hati

Untuk: Kalian yang sedang patah hati.

Teman-teman, menangislah.
Menangis sebanyak yang kamu bisa. Rasakan segala perih dan luka. Nikmati itu.
Berbaringlah, berteriaklah. Akuilah kamu lemah.
Ketahuilah sistem tubuhmu akan berhenti sesaat. Segala pusat pikiran dan segala indra perasa akan terfokus pada hati yang sakit. Semua yang kamu rasakan, pertanda kamu hidup dengan hati yang berfungsi maksimal. Hati yang bisa mencintai seseorang sedalam-dalamnya. 

Sakit yang dirasakan itu untuk dirasakan. Jangan lawan sakitnya, karna kamu hanya menunda apa yang harusnya dirasakan. Biarkanlah kamu menyaksikan dunia yang selama ini kamu tau, hancur dalam kepingan. Menyadari kamu berantakan adalah hal awal untuk membuat kamu ingin membenahi. Tapi, jangan dulu. Terdiamlah lebih lama untuk memperhatikan setiap kehancuran. Berdukalah. 

Peluk dirimu sendiri, jangan usap air mata yang mengalir di pipi. Biarkan dia mengalir, biarkan dia menuntaskan tugasnya. Untuk sekali ini kamu diizinkan menjadi gelap, tidak perlu pikirkan caranya untuk bersinar. Tidak perlu memikirkan apa-apa. Logika sedang beristirahat, hati diizinkan mengambil alih. Rasakan sakitnya di hati tersebut. 

Bertahanlah, karna semuanya pasti akan berakhir.

Teman-teman, buka mata kalian.
Kontrol paling mudah yang bisa dilakukan manusia berduka. Membuka mata.
Lalu, terdiamlah. Tidak perlu mengucap kata apapun, tidak perlu menggerakan apapun. Tetaplah terbaring dan membuka mata. Jika hari ini kamu dinobatkan sebagai mayat hidup, percayalah itu tak masalah. Hati kamu baru kelelahan setelah menangis dan kesakitan.

Terdiamlah, teman. Tapi, berhentilah menangis. Ketahuilah bahwa kamu akan mulai untuk tidak merasakan apapun. 
Biarlah. Hati kamu sedang meratapi dirinya yang hancur. Kamu akan menolak segala hal untuk masuk ke dalam diri kamu, karna tidak ada tempat selain sakit yang menjalar ke satu tubuh. Tidak perlu makanan, tidak perlu kata hiburan. Yang kamu rasakan adalah kekosongan. 

Kamu hilang. Tapi, itupun diizinkan. Rasanya segala detail yang kamu tau tentang diri kamu seperti menguap. Kamu tidak bisa menemukan apapun juga. Termasuk tujuan hidup. Tapi, jangan menyerah. Jangan pernah.

Bertahanlah, ini semua hanya sementara.

Teman-teman, bangunlah. 
Cukup lama kamu sudah berduka. Mulailah membenahi kepingan yang berantakan. Mulailah mencari dirimu yang hilang. Mulailah merasa ketakutan. Percayalah itu hal yang masuk akal. Kamu tidak tau bagaimana caranya mengembalikan segala kepingan ke tempat semula. Kamu akan khawatir bahwa kamu mungkin tidak akan bisa utuh lagi.
Kenyataannya, kamu tidak akan utuh. Kepingan itu tidak lagi sempurna. Keutuhannya adalah proses yang memakan waktu. Butuh banyak perbaikkan pada hati yang rusak. Namun, kamu akan bercermin dan melihat langsung ke diri sendiri. Manusia ini akan melalui prosesnya. Tidak ada jaminan, tapi percayalah. 

Walaupun perlahan, tapi kamu akan melewatinya hari per hari. Cukup pikirkan saja bagaimana cara melewati hari ini. Tidak perlu lagi ingat hari kemarin atau depresi karna hari depan. Kamu akan baik-baik saja. Ulangi terus pernyataan itu saat pagi hari, siang hari, entah itu malam hari.

Lalu lepaskanlah perih yang masih menempel di dinding hati. Lepaskan sang pemilik hati yang dulu. Hati kamu adalah milik kamu. Bukan lagi milik siapapun. 
Tanpa paksaan. 

Jangan khawatir jika kamu tidak sanggup. 
Berdiamlah sejenak, selipkan kalimat ini untuk dia dalam setiap aktivitasmu "Biarlah kamu merasa bahagia dan terlindungi". Ucapkan terus sampai kamu merasa tenang bahwa dia bahagia. Kepergiannya adalah kebahagiaannya. Bukankah itu yang selalu ingin kamu prioritaskan? Kebahagiaannya. Ketahuilah bahwa di sana dia merasa tenang, maka biarlah kamu juga merasa tenang. Bisikkan pada Tuhan untuk memohon ketentramannya. Biar dia bisa jalani hidup dengan semangat dan kesenangan. Walaupun itu harus tanpa kamu. Mengertilah untuk mengenal cinta yang tidak meminta. Karna kebahagiaannya akan menjadi hal yang membuat kamu bertahan waras.

Selanjutnya, melangkahlah.
Lihat hati kamu yang entah masih berantakan. Bersyukurlah.
Kamu bisa merasakan kehancuran dan kebangkitan.
Salamkan doa manis setiap malamnya untuk mantan pemilik hati.
Biarkan kamu rindu terkadang. Tapi, sudah datang saatnya untuk kamu bisa berlari.

Dari: Yang sedang patah hati.

No comments: