Kamu seolah melayang. Terbang dengan ringan dalam angan-angan.
Kamu terbuat dari asa yang tidak pernah terputus.
Kamu adalah impian atas raga yang merindu.
Kamu seperti bisik di tengah hujan,
yang hangatnya bukan dirasa di kulit, tapi di hati.
Kamu pencerah malam, bersinar lebih terang daripada angkasa.
Kamu sejalur dengan air mengalir, membawa saya perlahan, tapi pasti menuju satu muara.
Kamu adalah kamu yang tercipta, tidak secara sempurna, tapi secara lengkap.
Diri kamu dan segalanya yang ada di sana menginspirasi.
Kamu pun bisa jadi ketukan tengah malam,
yang hadir tepat saat saya tengah mimpi buruk.
Kamu bukan pengisi celah, kamu berada beriringan,
secara sejajar menemani dan beradaptasi.
Kamu bukan hanya sembarang jiwa yang lewat untuk terkunci,
tapi terbuat untuk terbebas bersama.
Kamu dan segala keistimewaan kamu, beri ajakan untuk berjalan lebih jauh.
Pun beri ruang untuk berhenti dan sejenak menikmati.
Kamu hakikat dari pencarian, selama ini berputar untuk mencari kamu.
Untuk menemukan kamu,
Lalu hilang bersama kamu.
Itu yang ditunggu sejak dulu.
Akhirnya bisa saya genggam,
bukan hanya sebatas ingin,
tapi keinginan yang menggenggam balik.
No comments:
Post a Comment