Adanya begitu sempurna,
segenap tubuh merasa tepat keberadaannya,
Sejenak saat kamu peluk saya.
Sejauh makna yang dapat diartikan,
bahagia konsep yang paling tepat.
Kamu pun bawa Oksigen baru,
kenyataan yang dapat digenggam oleh tangan.
Kehadiran kamu, penuhi keping yang pernah runtuh.
Tanpa perlu jadi peramal,
bolehkah saya diam sesaat dalam masa sekarang?
Enggan peduli pada takdir apa yang sudah dipaketkan di suatu nanti.
Satu jam, memeluk kamu.
Kamu dan pelukanmu.
Itu saja sementara.
No comments:
Post a Comment